Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI EMBRIOLOGI ESOFAGUS

 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1               LATAR BELAKANG Esofagus merupakan suatu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 2 cm, yang terbentang dari hipofaring hingga kardia lambung. Esofagus terletak di anterior vertebrae dan menembus hiatus diafragma tepat di anterior aorta. Esofagus terutama berfungsi menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung. Pada kedua ujung esofagus terdapat otot sfingter. Otot krikofaringeus membentuk sfinter esofagus bagian atas dan terdiri atas serabut-serabut otot rangka. Bagian esofagus ini secara normal berada dalam keadaan tonik atau kontraksi kecuali pada waktu menelan. Sfingter esofagus bagian bawah, walaupun secara anatomis tidak nyata bertindak sebagai sfingter dan berperan sebagai sawar terhadap refluks isi lambung ke dalam esofagus. Dalam keadaan normal sfingter ini menutup, kecuali bila makanan masuk ke dalam lambung atau waktu berdahak atau muntah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1   

LATAR BELAKANG KUSTA

1.1          Latar Belakang Depresi adalah gangguan mental yang pada umumnya ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau harga diri yang rendah, susah tidur atau berkurangnya nafsu makan, perasaan kelelahan dan kurang konsentrasi (WHO, 2014). Menurut WHO tahun 2013, depresi menduduki peringkat ketiga salah satu gangguan jiwa terbesar di dunia dan sedikitnya 350 juta orang hidup dengan depresi pada tahun 2012. Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali Jawa Tengah, Bangka Belitung, Jawa Timur dan Nusa Tenggara merupakan provinsi yang mempunyai pasien dengan gangguan jiwa berat terbanyak di Indonesia (Riskesdas, 2013). Masalah gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan depresi pada orang dewasa secara nasional mencapai 11,6 persen. Depresi tidak hanya timbul dari perilaku diri sendiri, tetapi juga akibat dari berbagai bentuk perilaku masyarakat. Isolasi sosial dan hinaan oleh masyarakat dapat menjadi penyebab depresi pada sekolompok pasien yang mem

KUSTA dan DEPRESI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1       Depresi 2.1.1    Definisi             Depresi adalah suatu respon psikologis terhadap kehilangan kesehatan, kehilangan orang yang dicintai atau kehilangan harga diri serta pada tingkat tertentu akan menyertai setiap penyakit kronik (Swart, 1995). Depresi diklasifikasikan dalam gangguan mood, suatu istilah yang sering digunakan untuk mengembalikan suatu penyakit yang berkaitan dengan mood seseorang (Dorlan, 2012). Depresi adalah gangguan mental yang pada umumnya ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau harga diri yang rendah, susah tidur atau berkurangnya nafsu makan, perasaan kelelahan, dan kurang konsentrasi (WHO, 2014). Gejala ini dapat bertahan lama atau berkurang, secara substansial mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi di tempat kerja atau sekolah, atau menghadapi kehidupan sehari-hari (WHO, 2012). 2.1.2         Etiologi A.               Faktor biologis Penderita gangguan depresi me