BAB
4
METODE
PENELITIAN
4.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat Penyakit Saraf
RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara dan dilaksanakan pada bulan Januari
2014-Maret 2014.
4.2
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
analitik dengan pendekatan potong lintang (cross
sectional). Dengan demikian, penelitian ini merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena ataupun variabel
yang ditemukan (Sastroasmoro, 2011 ; Dahlan, 2010) sekaligus mencoba untuk
mengetahui bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi dengan cara mencari
hubungan antara variabel bebas (faktor risiko) dengan variabel terikat
(efek)(Notoatmodjo, 2010). Pendekatan cross sectional dalam
penelitian kali ini dimaksudkan dengan peneliti mempelajari dan mencari
dinamika korelasi (hubungan) antara faktor resiko dan efek dengan melakukan
pengukuran sesaat (Imron & Munif, 2010 ; Sastroasmoro, 2011) yang mana dalam penelitian ini yaitu
mencari hubungan antara Diabetes Mellitus Tipe II
dengan penyakit Stroke Iskemik.
4.3
Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan
Sampel
4.3.1
Populasi dan kriteria
Populasi penelitian ini adalah semua pasien di ruang
rawat Penyakit Saraf RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, dengan :
Kriteria Inklusi :
1.
Pasien yang telah didiagnosa stroke’
2.
Pasien berusia > 45 tahun
3.
Pasien yang telah didiagnosa DM Tipe II
Kriteria Ekslusi :
1.
Pasien yang tidak didiagnosa stroke
2.
Pasien yang berusia kurang dari 45 tahun
3.
Pasien yang tidak didiagnosa DM Tipe II
4.3.2
Sampel dan Besar Sampel
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan
objek yang diteliti dan dianggap mewakili populasi (Notoatmojo, 2010). Sampel
penelitian ini adalah semua penderita stroke di
ruang rawat Penyakit Saraf RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara.
Didapati jumlah penderita stroke di Unit Rawat Inap di bagian saraf RSU Cut
Meutia pada tahun 2011 adalah 254 orang.
Untuk mengetahui besar sample minimal digunakan rumus
proporsi binomunal, yaitu :
Keterangan :
N :
Besar Sampel
Statistik Z : Z21- (
Z = 1,962 untuk =
0,05)
p :
perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen pada populasi (0,5)
N :
Besar populasi (254 orang)
d :
Limit dari error / presisi absolute (0,1)
maka:
n= (1,96)2(0,5)(1-0,5)(254)
(0,1)2
(254-1)+(1,96)2(0,5)(0,5)
n=
(3,8416)(63,5)
(0,01)(253)
+ (3,8416)(0,25)
n=
69,8892
Jadi, besar sample minimal yang akan diteliti pada
waktu penelitian adalah 70 orang penderita stroke di ruang rawat Penyakit Saraf
RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara.
4.3.3
Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sample dilakukan secara purposive sampling
yaitu pemilihan berdasarkan atas cirri-ciri atau sifat tertentu yang berkaitan
dengan karakteristik populasi.
4.4
Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
4.4.1
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Diabetes Mellitus Tipe II
2. Variabel terikat : Penyakit Stroke Iskemik
4.4.2 Defenisi Operasional
No
|
Variabel
|
Defenisi
Operasional
|
Cara Ukur
|
Alat Ukur
|
Hasil Ukur
|
Skala Ukur
|
1
|
Penyakit
Stroke Iskemik
|
Jumlah pasien
yang terdiagnosa stroke Iskemik oleh dokter Spesialis Saraf di ruang rawat
Penyakit Saraf RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
|
Studi
dokumentasi
|
Rekam medik
|
1.Gelaja
kurang dari 24 jam
2.Stroke
iskemik
|
Ordinal
|
2
|
Diabetes
Mellitus Tipe II
|
Jumlah pasien
yang terdiagnosa Diabetes Mellitus Tipe II oleh dokter spesialis penyakit
dalam di RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
|
Studi
dokumentasi
|
Rekam medik
|
1.Pasien yang
berusia lebih dari 45 tahun
2. Diabetes
Mellitus Tipe II
|
Ordinal
|
4.5
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. (Notoatmodjo, 2010).
4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan
Data
Data didapatkan dari catatan rekam medis pasien stroke
di ruang rawat Penyakit Saraf RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara. Prosedur yang
dilakukan dalam pengumpulan data yaitu :
1.
Peneliti mengajukan surat izin penelitian dari Program
studi Pendidikan Dokter UNIMAL.
2.
Peneliti memperoleh izin dari RSUD Cut Meutia untuk
melakukan penelitian.
3.
Penelitian menggunakan Rekam Media RSUD Cut Meutia
dalam pengambilan data kasus Penyakit Stroke Iskemik dan Diabetes Mellitus Tipe
II.
4.
Peneliti mendapat surat selesai penelitian dari RSUD
Cut Meutia.
Data yang diambil akan dikelompokkan berdasarkan usia,
jenis kelamin, jenis stroke dan kadar LDL kolesterol untuk mendapatkan data
distribusi yang akan disajikan dalam bentuk table.
Alur Penelitian
|
|
|
|
|
4.7 Metode
Pengolahan Data
Data yang terkumpul masih merupakan data mentah yang harus diorganisasi
agar dapat disajikan, dianalisis dan ditarik kesimpulan (Budiarto, 2002). Menurut Muninjaya (2003)data diolah melalui beberapa tahap sebagai berikut
:
1.
Editing
Editing adalah proses pemeriksaan kembali berkas kuesioner yang diberikan kepada
responden ( Imron, 2011).
2.
Coding
Coding adalah memberi
kode pada jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan.Hal ini bertujuan
untuk menyederhanakan data hasil penelitian sehingga memudahkan pengolahan
data.(Imron, 2011). Pengkodean dilakukan dengan cara merubah data berbentuk
kalimat kedalam data angka atau bilangan (Notoadmojo, 2010).
3. Entri Data
Entri data adalah proses memasukkan data yang sudah berbentuk kode ke dalam
program atau software komputer (Notoatmodjo, 2010).
4.
Cleaning
Cleaning adalah
pembersihan data, yaitu proses pengecekan kembali data yang telah di entri
(Notoadmodjo, 2010)
4.8 Metode
Analisis Data
Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program Statistic Product Service Solution
(SPSS) 21.0 for windows. Analisis
univariat yang dilakukan terhadap variable untuk menghasilkan diatribusi dan
presentase tiap variabel. Dalam penelitian ini, analisi univariat dilakukan
terhadap variabel bebas yaitu Diabetes Mellitus Tipe II sedangkan variabel
terikatnya adalah penyakit Stroke Iskemik dengan cara diketahui distribusi
frekuensi (persentasi).
Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil
analisis dikatakan bermakna jika nilai p <
dengan nilai nya = 0,05. Dalam penelitian ini juga
dilakukan perhitungan Odds Ratio untuk
mengetahui besar peluang terjadinya stroke. Jika Odds Ratio sama dengan satu (OR = 1), menunjukkan bahwa Diabetes
Mellitus bukan merupakan faktor resiko terjadinya Stroke Iskemik. Jika Odds Ratio lebih besar dari satu (OR
> 1 ) maka Diabetes Mellitus Tipe II merupakan faktor resiko terjadinya
Stroke Iskemik. Namun, jika Odds Ratio
kurang dari satu (OR < 1 ), maka hal ini menunjukkan bahwa Diabetes Mellitus
Tipe II bukan merupakan faktor resiko terjadinya Stroke Iskemik.
Penyajian Data
Data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk tulisan
atau narasi, table dan distribusi proporsi.
Komentar
Posting Komentar